Beberapa waktu lalu, ada seseorang yang saya lupa siapa, berbagi sebuah foto di sosial media. Foto itu cukup populer di ranah online dan sering dijadikan materi perang gambar di berbagai forum onlinedi Facebook.

Euforia 1 Muharram 1438 H

Pagi itu, Ahad 2 Oktober 2016 bertepatan dengan hari pertama tahun baru hijriah 1438, ketika jam menunjukkan pukul 09.15 WIB, ratusan pemuda-pemudi...

Cinta Dan Cita-Cita

Dua kata berbeda yang saling berkaitan, berkesinambungan dan saling menguatkan. Emm... bagaimana bisa ? Baiklah, mari sejenak memutar otak, mengingat kembali kisah perjuangan seorang budak. Yang sempat membuat hati Rasulullah retak....

Siapa Lagi?

Siapa lagi ? Tepat sudah setahun terlewat Tapi duhai... Sesal, sedih, marah, benci Melihat semua cerminan diri Siapa lagi ? Tatkala tahun telah berganti

النجاح

Semakin ku kejar, semakin kau jauh... Sepotong lirik lagu yang jika dipandang dari segi perjuangan menggapai kesuksesan hanya akan menambatkan rasa pesimis dalam hati seseorang.

Lautan Kebijaksanaan

                Terkadang untuk menyampaikan sebuah kebenaran dan memberantas keburukan itu tidaklah mudah dan memerlukan cara yang tepat dan bijaksana.Namun andaikan hal itu tidak di sampaikan dengan bijaksana maka bisa jadi itu akan menjadi bumerang bagi yang menyampaikannya.
                Kita tentu ingat ketika Inul Daratista dihujat habis-habisan oleh bang haji Rhoma Irama, karena goyang ngebornya yang tidak sesuai dengan etika.Masih hangat juga di pikiran kita ketika Jokowi-Ahok  di olok-olok karena agamanya yang masih dipertanyakan dan tidak sesuai dengan agama mayoritas penduduk jakarta, atau ketika perusahaan Apple memberikan pernyataan bahwa Samsung itu tidak kreatif dan suka njiplak, serta masih banyak lagi contoh-contoh lain yang tidak perlu saya sebutkan.Begitulah ketika kebenaran tidak di sampaikan dengan bijaksana, ia akan menjadi bumerang bagi yang menyampaikannya. Dan kita lihat nama Inul dan goyang ngebornya langsng meroket ke angkasa, begitu pulaJokowi dan Ahok yang lebih banyak mendapat simpati dari masyarakat daripada lawannya, atau Samsung yang penjualannya justrumampu melampauiApple berkali-kali lipat.
                Kita lihat ketika Miss World di Bali kemarin baru di buka dan para ulama ramai ramai melarang di adakannya acara tersebut karena memang tidak sesuai dengan norma dan agama, tapi kemudian apa yang terjadi? Pembukaan Miss World yang disiarkan di televisi justru mengungguli program-program unggulan yang lain. Masalah ini bukanlah antara pro atau kontra, tapi bagaimana menyampaikan kebenaran dan melarang kejelekan dengan sebuah kebijaksanaan.
Dan ternyata, banyak cara yang lebih layak untuk dilakukan, dari pada sekedar mengolok-ngolok dan menghujat, yang justru akan menjadi sponsor gratis untuk menaikkan rating, popoularitas, atau hanya sekedar simpati.
                Banyak lagi contoh yang telah lalu, mengingatkan kita agar tidak gegabah dalam melarang sesuatu, hingga nantinya larangan itu tidak menjadi bumerang bagi kita sebagai juru da’wah, dan akhirnya kita mampu menyikapi sesuatu yang bertentangan dengan apa yang kita yakinidengan lebih dewasa dan bijaksana.Selamat mengarungi lautan kebijaksanaan.

[]Arif M