Beberapa waktu lalu, ada seseorang yang saya lupa siapa, berbagi sebuah foto di sosial media. Foto itu cukup populer di ranah online dan sering dijadikan materi perang gambar di berbagai forum onlinedi Facebook.

Euforia 1 Muharram 1438 H

Pagi itu, Ahad 2 Oktober 2016 bertepatan dengan hari pertama tahun baru hijriah 1438, ketika jam menunjukkan pukul 09.15 WIB, ratusan pemuda-pemudi...

Cinta Dan Cita-Cita

Dua kata berbeda yang saling berkaitan, berkesinambungan dan saling menguatkan. Emm... bagaimana bisa ? Baiklah, mari sejenak memutar otak, mengingat kembali kisah perjuangan seorang budak. Yang sempat membuat hati Rasulullah retak....

Siapa Lagi?

Siapa lagi ? Tepat sudah setahun terlewat Tapi duhai... Sesal, sedih, marah, benci Melihat semua cerminan diri Siapa lagi ? Tatkala tahun telah berganti

النجاح

Semakin ku kejar, semakin kau jauh... Sepotong lirik lagu yang jika dipandang dari segi perjuangan menggapai kesuksesan hanya akan menambatkan rasa pesimis dalam hati seseorang.

ISY KARIMA - AS SURKATI SUMMIT 2014




   Ukhuwwah islamiyyah merupakan hal penting dalam menjaga kesatuan dan keutuhan ummat, terlebih algi ukhuwwah itu terbina sejak muda. Alhamdulillah setelah sekian lama menanti kesempatan emas ini, Allah menakdirkan pada tanggal 16 November 2014 menjadi hari dimana santri Isy Karima dan As-Surkati bisa bertemu dan bermujalasah bersama.

   Pada hari itu santri As-Surkati datang menggunakan 2 bis besar dari Salatiga untuk megikuti dauroh bersama Syekh Samir dari Syria. Mereka akan menginap di Isy karima sampai hari esoknya.

   Kesempatan ini langsung kami diskusikan dengan pengurus OSIS untuk mengadakan liqo. Ketua OSIS dari kedua pondok setuju dan memutuskan acara akan berlangsung ba`da isya.

   Waktu itupun tiba, acara dipandu oleh MC dari As-Surkati yang dilanjutkan sambutan oleh perwakilan masing-masing Ma`had. Setelah itu, MC menginstruksikan untuk masing masing kelas dari tiap-tiap pesantren untuk menuju tempat yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan agar pertemuan lebih intensif dan akrab.

   Pertemuan diakhiri pada pukul 10 malam, walupun pertemuan singkat namun bisa membekas di hati masing-masing.

SEMINAR PEMANFAATAN TEKNOLOGI NUKLIR



  28 Oktober 2014 menjadi hari yang cukup bersejarah bagi santri -santri MATIQ Isy Karima. Karena tepat pada hari itu untuk pertamakalinya para santri mendapatkan seminar atau pembelajaran tentang pemanfaatan teknologi nuklir langsung dari para ahlinya.

  Bekerjasama dengan STTN (Sekolah Tinggi Teknologi  Nuklir) Jogjakarta, para dosen-dosen yang rata-rata adalah Doktor dibidang nuklir mau meluangkan waktunya untuk bisa memberikan sebagian ilmunya kepada para santri. Merupakan nikmat yang patut disyukuri tentunya, Alhamdulilah...

  Diawali dengan berbagai macam sambutan, mulai dari kepala sekolah, perwakilan depag, hingga mudir ponpes cukup mengulur acara hingga baru masuk ke materi sekitar pukul 9 pagi. Namun tak apa, para santri masih tetap tak sabar untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan nuklir itu sebenarnya, karena pada umumnya jika mendengar kata nuklir pikiran kita langsung tertuju pada senjata pemusnah masal yang amat mematikan itu. Nah, pada seminar kali ini para pakar menjelaskan bahwa nklir juga mempunyai manfaat positif yang apabila digunakan dengan benar dapat membantu kehidupan manusia.

  Penyampaian matei terus berlangsung hingga waktu zuhur, kemudian diselingi dengan sholat berjamaah dan makan siang. Tepat pukul 13.30 WIB, seminar dilanjutkan dengan praktek peragaan beberapa alat yang memanfaatkan teknologi nuklir, walaupun tidak terlalu besar bagi para santri mendapatkan hal yang baru sudah cukup membuat mereka senang dan bisa menuntaskan rasa penasaran mereka.

  Azan Asar berkumandang, dan itu menandakan pula akhir dari seminar yang juga dihadiri beberapa sekolah luar seperti SMAN I Karanganyar, SMAN Karangpandan, MAN I Karanganyar, dan MAN Gondangrejo.

  Tak lupa para dosen menghimbau untuk seluruh peserta untuk tetap giat belajar dan semangat agar suatu sat bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, apalagi jika berminat untuk memperdalam ilmu nuklir karena masih sedikit peminat dalam bidang ilmu tersebut.





Dauroh Remaja Se-Solo Raya 1 Muharram 1436 H



 

   Dalam memperingati tahun baru islam 1 Muharram 1436 H, OSIS MATIQ yang bekerja sama dengan MATHLA` mengadakan seminar remaja se-Solo Raya. Dengan bertemakan GET THE BEST FUTURE diharapkan dapat memberikan pencerahan dan pengarahan bagi generasi muda islam yang kini tengah galau tentang kedepannya mereka harus berbuat apa. Mengahdirkan pembicara yang tidak asing lagi yaitu Ust. Abu Hsanuddin, beliau adalah Mudir Ma`had Ibnu Katsir Jember, Jawa Timur.  diharapkan menambah semagat para peserta dengan gaya penyampaiannya yang interaktif dan humoris.



    Dimulai tepat pukul 9 pagi, para peserta yang datang dari berbagai sekolah di Solo Raya tampak antusias dalam mendengarkan materi seminar yang diberikan. Hingga akhir dauroh pada pukul 1 siang, para peserta seperti masih ingin mendengarkan lagi ceramah dari ustad, namun karena waktu yang membatasi, para peserta harus bisa menerima dengan lapang dada dan bisa datang kembali pada dauroh remaja selanjutnya.

 













   Tak lupa, panitia pun menyediakan bazar buku dan kaos di sekitar lapangan madrosah. untuk menambah ramainya Dauroh Remaja kali ini.

nantikan dauroh remaja berikutnya dya.. dapatkan infonya haanya di sini...

Takbiran Keliling Malam Idul Adha 2014

Takbiran Keliling Malam Idul Adha 2014 bertemakan SAVE PALESTINE





Idul Adha merupakan salah satu dari 2 hari raya umat islam, sepatutnya kita merayakannya dengan penuh suka cita tetapi tetap dalam lingkup syariat. Divisi Dakwah dari OSIS MATIQ mengadakan Takbiran Keliling bersama anak-anak TPA dari desa sekitar yang didampingi oleh kakak-kakak muallimnya.

Acara gebrakan ini sekaligus juga diadakan dalam rangka mengikuti lomba takbiran keliling dengan tema SAVE PALESTINE yang diselenggarakan oleh Sahabat Al-Aqsha. Berbagai macam atribut seperti spanduk, poster, ikat kepala, obor, hingga lampion berbentuk masjid Al-Aqsha pun disiapkan untuk memberikan performa yang terbaik untuk saudara kita di Palestina sana.

Dimulai sekitar pukul 9 malam, para peserta yang notabene anak-anak SD sudah terlihat tak sabar ingin segera memulai, rombongan diberangkatkan mulai dari pondok kemudian melewati Desa Sampangan, Desa Karang, hingga berakhir di Srandon dan langsung kembali ke pondok lagi.

Semoga dengan adanya takbiran ini, kita yang di Indonesia bisa berbagi kebahagiaan malam Idul Adha dengan ikhwan kita di Palestina, agar mereka tahu bahwa kami ada selalu bersama kalian walau raga jauh namun hati kita tetap terikat dalam jalinan iman.



Lomba Nyate 2014

Lomba Nyate 2014 M
   
Alhamdulillah, pada Idul Adha kali ini OSIS MATIQ mendapatkan pasokan kambing kurban cukup banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, itupun berkat marketing dari tim OSIS MATIQ yang tak kenal lelah sennatiasa menawarkan kepada para santri untuk berkurban di pondok. Santri-santri sangat bersemangat dan antusias ketika hari penyembelihan tiba, pukul 7 pagi mereka sudah berkerumun di lapangan untuk menyaksikan penyembelihan kambing yang nantinya daging-daging itu akan menjadi bahan dasar untuk perlombaan menyate mereka.
   Setelah penyembelihan, kemudian pengulitan, hingga proses pencacahan daging dilalui barulah santri-santri mendapat jatah daging kambing seberat 8 kilogram untuk mereka olah menjadi sate-sate terbaik dari masing- masing kelas. Dengan kerjasama tim yang baik dan pembagian kerja yang proporsional pekerjaan demi pekerjaan dapat terselesaikan hingga batas waktu yang diberikan panitia habis, yakni ketika azan maghrib berkumandang.
   Belum selesai disitu,para santri dituntut untuk bisa menghidangkan sate-sate olahan mereka dengan hiasan yang indah disertai sedikit presentasi dihadapan para juri setelah sholat isya di dapur. Berbagai macam hiasan dan kreasi sajian mereka curahkan dalam sepiring sate yang mereka masak dari siang hingga petang. Tinggal menunggu siapa sih jawara lomba sate tahun ini?






Akhirnya, setelah mencicipi satu persatu hidangan yang disajikan, dewan juri yang terdiri dari Ust. Wahab, Ust. Romy, dan Akh Farhan, memutuskan bahwa nilai tertinggi dari sekian banyak peserta diraih oleh kelas XB dari MATIQ. selamat ya...

keren loh nih kaos hitung hitung Syiar Islam
berminat HUB :osismatiq@gmail.com

Perjalanan Baru

Segala sesuatu sudah mulai berubah ketika masalah ini hadir dalam kehiduapan sahabat.
penyakit hati dan asmara, begitulah mungkin penulis menyebut masalah ini sebagai penyakit. yaa mengapa tidak?? karena hal ini sesorang bisa tidak makan, minum, mandi, dll


tapi tahu gak?? karena ini juga kita bisa melesat menggapai target hidup, meluncur bagikan roket yang menembus atmosphere untuk sampai tujuan..
yaa asmara adalah belati bermata dua yang jika seseorang bisa memgangnya dengan baik, ia akan sangat menguntungkan,,,


saatnya memulai perjalan baru kawan. jika kalian tidak rela untuk membuang asmara itu, maka jadikan asmara itu sebagai bahan bakar kendaraan untuk menuju syurga-Nya

quote


Kisah Gadis Kecil yang Shalihah





Sebuah kisah yang mengharukan tentang keshalihahan seorang gadis bernama Afnan, yang di tuturkan oleh sang ibu, seakan–akan anda mendengar langsung dari ibunya.
 Berkatalah sang ibu gadis kecil tersebut
                Saat aku mengandung putriku Afnan, ayahku meihat mimpi di dalam tidurnya. Ia melihat banyak burung pipit yang terbang ke angkasa. Di antara burung-burung tersebut, ada seekor merpati putih yang cantik, terbang jauh meninggi ke langit. Maka aku bertanya kepada ayah tentang tafsir mimpi tersebut. Maka ia mengabarkan kepadaku bahwa burung-burung pipit tersebut adalah anak-anakku, dan sesungguhnya aku akan melahirkan seorang gadis yang bertakwa. Ia tidak menyempurnakan tafisrnya, sementara akupun tidak meminta tafsir tentang takwil mimpi tersebut. 
                Setelah itu aku melahirkan putriku, Afnan. Ternyata dia benar-benar seorang gadis yang bertakwa. Aku melihatnya sebagai seorang wanita yang shalihah sejak kecil. Dia tidak pernah mau mengenakan celana, tidak juga mengenakan pakaian pendek, dia akan menolak dengan keras, padahal di masih kecil. Jika aku mengenakan rok pendek padanya, maka ia mengenakan celana panjang di balik rok tersebut. Afan senantiasa menjauh dari perkara yang membuat Allah murka. Seteleh dia menduduki kelas 4 SD, dia semakin menjauh dari perkara yang membuat Allah murka. Dia menolak pergi ke tempat-tempat permainan, atau ke pesta-pesta walimah. Dia adalah sorang gadis yang selalu berpegang teguh dengan agamanya, sangat cemburu diatasnya, selalu menjaga sholat-sholatnya, dan sunnah-sunnahnya. Tatkala SMP mulailah dia berdakwah kepada Allah. Dia tidak pernah melihat kemungkaran kecuali dia membencinya, san memerinyah kepada yang ma’ruf, dan senantiasa menjaga hijabnya.
                Permulaan dakwahnya kepada Allah adalah permulaan masuk islamnya pembantu kami yang berkebangsaan Srilangka.
Ibu Afnan melanjutkan ceritanya,
                Tatkala aku mengandung putraku abdullah, aku terpaksa mempekerjakan seorang pembantu untuk merawatnya saat kepergainku karena aku adalah seorang karyawan. Ia seorang non muslim. Setelah Afnan mengetahui bahwa pembantu tersebut non muslimah, dia marah dan mendatngiku seraya berkata, “wahai ummi, bagaimana dia akan menyentuh pakaian-pakaian kita, mencuci piring-piring kita, dan merawat adikku, sementara dia adalah wanita kafir??, aku siap meniggalakan sekolah, dan melayani kalian selam 24jam, dan jangan menjadikan wanita kafir sebagai pembantu kita!”
                Aku tidak memperdulikannya, karena memang kebutuhanku terhadap pembantu tersebut amat mendesak. Hanya dua bulan setelah itu, pembantu tersebut mendatangiku dengan penuh kegembiraan seraya berkata “mama, aku sekarang menjadi seorang muslimah, karena jasa Afnan yang terus mendakwahiku. Dia telah mengajarkan kepadaku tentang islam.” Maka aukpun sangat bergembira mendengar kabar baik ini.
                Saat Afnan duduk di kelas 3 SMP, pamannya memintanya untuk hadir di pesta pernikahannya. Dia memaksa Afnan untuk hadir, jika tidak maka dia tidak akan ridha kepadanya sepanjang hidupnya. Akhirnya Afnan menyetujui permintaannya setetah ia mendesak dengan sangat, dan juga karena Afnan sangat mencintai pamannya tersebut.
                Afnan bersiap untuk mendatangi pernikahan itu. Dia mengenakan sebuah gaun yang menutupi seluruh tubuhnya. Dia adalah seorang gadis yang sangat cantik. Setiap orang yang melihatnya akan tekagum-kagum  dengan kecantikannya. Semua orang akan bertanya-tanya, siapa gadis ini? Mengapa engkau menyembunyikannya dari kami selama ini?
                Setalh menghadiri pernikahan pamannya, Afnan terserang kangker tanpa kami ketahui. Dia merasakan sakit yang teramat sakit pada kakinya. Dia menyembunyikan rasa sakit itu dan berkata “hanya sakit ringan di kakiku.” Sebulan setelah itu dia menjadi pincang. Saat kami bertanya kepadanya, dia menjawab “hanya sakit ringan di kakiku, akan segera hilang insyaAllah.” Stelah dia tidak mampu lagi berjalan, kamipun membawanya ke rumah sakit.
                Selesailah pemeriksaan dan diagnosa yang sudah semestinya. Di salah satu ruangan di rumah sakit itu, sang dokter yang berkebangsaan turki mengumpulkanku, ayahnya, dan pamannya. Hadir pula saat itu seorang penarjemah, dan seorang perwat yang bukan muslim sementara Afnan bernaring diatas ranjang.
                Dokter mengabarkan kepada kami bahwa Afnan terserang kanker di kakinya, dan dia akan memberikan 3 suntikan kimiawi yang akan merontokkan seluruh rambut dan alisnya. Adapun Afnan saat mengetahui hal tesebut dia sangat bergembira dan berkata “alhamdulillah...alhamdulillah...” akupun mendekatkan dia kdi dadaku sementara aku dalam keadaan menangis. Dia berkata “wahai ummi, alhamdulillah musibah ini hanya menimpaku, bukan agamku.”
                Diapun bertahmid memuji Allah dangan suara keras, sementara semua orang melihat kepadanya dengan tercengang!!
                Aku merasa diriku kecil, sementara aku melihat gadis kecilku ini dengan kekuatan imannya dan aku dengan kelemahan imanku. Setiap orang yang bersama kami sangat terkesan dengan kejadian ini dan dengan kekuatan imannya. Adapun penerjemah dan para perawat, merekapun menyatakan keislamannya!!
                Berikutnya adalah perjalanan dia untuk berobat dan berdakwah kepada Allah.
                Sebelum Afnan memulai pengobatan dengan bahan-bahan kimia, pamannya meminta akan membawakan gunting untuk memotong rambutnya sebelum rontok karena pengobatan. Diapun menolak dengan keras. Aku mencoba untuk memberinya pengetian agar memenuhi keinginan pamannya, akan tetapi dia menolak dan bersikukuh seraya berkata “aku tidak ingin terhalangi dari pahala bergugurnya rambut di kepalaku.”
                Kami (aku, suamiku dan Afnan) pergi untuk pertama kalinya ke amerika dengan pesawat terbang. Saat kami tiba di sana, kami disambut oleh dokter wanita yang sebelumnya pernah bekernja di saudi selama 15 tahun. Dia bisa berbicara bahasa arab. Saat Afnan melihatnya, dia bertanya kepadanya “apakah ekngau seorang muslimah?” dia menjawab “tidak.”
                Afnanpun meminta kepadanya untuk mau pergi bersamanya menuju ke sebuah kamar kosong. Dokter wanita itupun membawanya ke sebuah ruangan. Setelah itu dokter wanita itu kemudian mendatangiku sementara kedua air matanya berlinang air mata. Dia mengatakan bahwa sesungguhnya sejak 15 tahun dia di saudi, tidak pernah seorangpun mengajaknya kepada islam. Dan di sini datang seorang gadis kecil yang mendakwahinya. Akhirnya dia masuk islam melalui tangannya.
                Di amerika, mereka mengabarkan bahwa tidak ada obat baginya kecuali mengamputasi kakinya, karana dikhawatirkan kanker tersebut akan menyebara sampai paru-paru dan akan mematikannya. Akan tetapi Afnan sama sekali tidak takut akan hal tersebut, yang ia khawatirkan adalah perasaaan kedua orang tuanya.
                Pada suatu hari Afnan berbicara dengan salah satu temanku memlaui Mesenger. Ia bertanya kepadanya “bagaimana menurutmu, apakah aku akan menyetujui mereka untuk mengamputasi kakiku?” maka dia mencoba untuk menenangkannya, dan bahwa mungkin bagi meraka untuk memasangkan kaki palsu sebagai gantinya.” Maka Afnan menjawab dengan satu kalimat “aku tidak memperdulikan kakiku, yang auk inginkan adalah mereka meletakkanku di dalam kuburku sementara tbuhku dalam keadaan sempurna.” Temanku berkata “setelah aku mendengar jawaban dari Afnan, aku merasa kecil di hadapannya. Aku tidak memahami sesuatupun, seluruh pikiranku saat itu tertuju kepada bagaimana nanti ia hidup, tetapi pikirannya lebih tinggi dari itu, yaitu bagaimana nanti ia mati.”
                Kami pun kembali ke saudi satelah kaki Afnan di amputasi, dan ternyata kanker telah menyarang paru-parunya!!
                Keadaannya sungguh membuat putus asa, karena mereka meletakkannya di atas ranjang, dan di sisinya terdapat sebuah tombol. Hanya dengan menekan tombol tersebut maka dia akan tersuntik dengan jarum bius dan jarum infus.
                Di rumah sakit tidak terdengar suara adzan, dan keadaannya seperti orang koma. Tetapi hanya dengan masuknya waktu sholat dia terbangun dari komanya, kemudian meminta air, kemudian berwudhu’ dan sholat, tanpa ada seorangpun yang membangunkannya!
                Di hari-hari terakhir Afnan, par dokter mengabari kami bahwa tidak ada gunanya lagi dia di rumah sakit. Sehari atau dua hari lagi ia akan meninggal. Maka itu memungkinkan bagi kami untuk membawanya ke rumah. Aku ingin dia menghabiskan hari-hari terakhirnya di rumah ibuku.
                Di rumah, dia tidur di sebuah kamar kecil. Aku duduk di sisinya dan bebicara dengannya.
                Pada suatu hari, istri pamannya datang menjenguk. Aku katakan bahwa dia berada di dalam kamar sedang tidur. Ketika dia masuk ke dalam kamar, dia terkejut kemudian menutup pintu. Akupun terkejut dan khwatir terjadi sesuatu pada Afnan. Maka aku bertanya kepadanya namun ia tidak menjawab. Maka aku tidak mampu menguasai diri lagi dan kuputuskan unutk menuju kamarnya. Saat aku membuka kamar, apa yang kulihat membuatku tercengang. Saat itu lampu dalam keadaan dimatikan, sementara wajah Afnan memancarkan cahaya di tengah kegelapan malam. Dia melihat kepadaku kemudian tersenyum. Dia berkata “ummi kemarilah, aku ingin menceritakan sebuah mimpi yang telah aku lihat.” Kukatakan “mimpi yang indah insyaAllah.” Dia berkata “aku melihat diriku di hari pernikahanku, aku mengenakan gaun berwarna putih yang lebar. Engkau, keluargaku, kalian semua berada di sekelilingku. Semuanya berbahagia kecuali engkau ummi.”
                Akupun bertanya “Bagaimana menurutmu tentang tafsir mimpi tersebut?” dia menjawab “aku menyangka, bahwasanya aku akan meninggal, dan semua akan melupakanku, dan hidup dalam kehidupan mereka dalam keadaan berbahagia kecuali engkau ummi. Engkau terus mengingatku, dan bersedih atas perpisahanku.” Benarlah apa yang ia katakan. Aku sekarang ini, saat ini, saat aku menceritakan kisah ini, aku menahan sesuatu yang sangat menusuk di dalam diriku ini, setiap kali aku mengingatnya, akupun bersedih atasnya.
                Pada suatu hari aku duduk di dekat Afnan, aku dan ibuku. Saat itu Afnan berbaring di atas ranjangnya kemudai dia terbangun. Dia berkata “ummi, mendekatlah kepadaku, aku ingin menciummu.” Maka diapun menciumku. Kemudian dia berkata “aku ingin mencium pipimu yang kedua.” Aku pun mendekat kepadanya dan dia menciumku, kemudian kembali berbaring di atas ranjangnya. Ibuku berkata kepadanya “Afnan ucapkan la ilaaha illallah.”
                Maka dia berkata “asyhadu alla ilaaha illallah.”
                Kemudian dia menghadapkan wajahnya ke arah kiblat dan berkata “asyhadu alla ilaaha illallaah.” Dia mengucapkannya sebanya 10 kali kemudian berkata “asyhadu alla ilaaha illallahu wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah.” Dan keluarlah ruhnya.
                Maka kamar tempat dia meninggal di dalamnya dipenuhi oleh aroma minyak kasturi selama 4 hari. Aku tidak mampu untuk tabah, keluargaku takut akan terjadi sesuatu terdahap diriku. Maka mereka meminyaki kamar tersebut dengan aroma lain sehingga aku tidak bisa lagi mencium aroma Afnan. Dan tidak ada yang aku katakan kecuali alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin.

Ditulis oleh Ummu Mariah Iman Zuhair



Prestasi MATIQ Isykarima dalam ISC VIII


 Untuk kali kedelapan, Islamic Student Competition kembali dihelat pada tanggal 15 April 2014 di pelataran gedung Fakultas Agama Islam UMS, Surakarta. Terdapat 7 kategori cabang yang diperlombakan dalam ajang kali ini. Yaitu: Lomba Cerdas Cermat, Lomba Debat Hukum Islam, Lomba Karya Tulis Islami, Lomba Pidato Bahasa Arab, Lomba Pidato Bahasa Inggris, Lomba Tilawah Al-Qur’an, dan terakhir Lomba Nasyid. Meski pelaksanannya sempat diundur selama 5 hari dari jadwal sebelumnnya, even ini tetap tak kehilangan pamor di mata kalangan pendidik dan akademisi lainnya. Terbukti, ISC VIII  berhasil diikuti oleh lebih dari 350 pelajar dari berbagai SMA/SMK/MA se-Karesidenan Surakarta. Termasuk salah satunya Madrasah Aliyah Tahfizhul Qur’an Isykarima.

Datang dengan ekspetasi tinggi untuk mempertahankan gelar juara bertahan, MATIQ Isykarima mengirimkan 12 orang ‘pasukan’ terbaiknya di 6 dari 7 kategori cabang yang dilombakan dalam ISC VIII kali ini. Hanya Lomba Nasyid saja yang tak diikuti oleh perwakilan MATIQ Isykarima mengingat terbatasnya personel yang ada.

Setelah seharian penuh melewati rangkaian perlombaan yang begitu melelahkan, akhirnya waktu pengumuman pemenang pun tiba. Alhamdulillah, walau sempat tersendat di fase-fase awal perlombaan, kontigen MATIQ Isykarima tetap berhasil menyebet 5 trofi dalam berbagai cabang. Muhammad Fahmi Luthfi, yang maju dalam Lomba Pidato Bahasa Inggris, sukses menjadi satu-satunya perwakilan MATIQ Isykarima yang meraih hasil maksimal sebagai Juara I. Sedangkan dalam kategori Lomba Cerdas Cermat dan Lomba Debat Hukum Islam, tim dari MATIQ Isykarima hanya mampu mencatatkan diri sebagai Juara II. Berikutnya dalam cabang Lomba Karya Tulis Islami, tim MATIQ Isykarima yang diketuai oleh Bukhori Ahmad Muslim, berhasil menorehkan prestasi sebagai Juara III. Adapun dalam Lomba Pidato Bahasa Arab, Asyam Syafiq yang maju mewakili MATIQ Isykarima, sukses mentasbihkan diri sebagai Juara III. Hanya di kategori Lomba Tilawah Al-Quran, kontigen MATIQ Isykarima kembali mengalami nirgelar selama dua tahun berturut-turut akibat ketatnya persaingan dalam ketegori yang satu ini. 
    
Ekspresi Bahagia para punggawa Isykarima seusai pengumuman


Penyerahan Piala Bergilir Juara Umum ISC kepada Ust.Istanto selaku pembimbing
Satu...dua...tiga...Cisss!
Overall, dengan perolehan 5 piala dari 7 cabang perlombaan yang ada, kontigen MATIQ Isykarima kembali berhasil back-to-back sebagai juara umum kali kedua sekaligus menjadi juara bertahan selama dua tahun berturut-turut. Di penghujung acara, Piala Bergilir diserahkan oleh salah satu dosen Fakultas Agama Islam UMS kepada Ustadz Istanto selaku pembimbing MATIQ Isykarima. 

Selamat! Semoga di tahun-tahun mendatang prestasi ini dapat terus dikembangkan!






*Berikut Daftar Nama-Nama Perwakilan MATIQ Isykarima dalam ISC tahun ini:

CABANG PERLOMBAAN
NAMA PERWAKILAN
PRESTASI
Lomba Cerdas Cermat
Huda Syahdan Al-Hadad
JUARA II
Muhammad Zuhair
Ahmad Afif
Lomba Debat Hukum Islam

Qoidi Azham
JUARA II
Haris Ash-Shiddiq
Faris Zuhairi
Lomba Karya Tulis Islami

Bukhori Ahmad Muslim
JUARA III
Abdullah Syaefuddin
Faisal Khalish
Lomba Tilawah Al-Qur’an
Ahmad Ashari Ash-Shiddiq
-
Lomba Pidato Bahasa Arab
Asyam Syafiq Hasbullah
JUARA III
Lomba Pidato Bahasa Inggris
Muhammaad Fahmi Luthfi
JUARA I